Mengenal Penyakit Disleksia



Disleksia: Gangguan Belajar yang Perlu Dipahami

Banyak orang mengira bahwa disleksia berhubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang, tetapi faktanya hal tersebut tidaklah benar. Anak dengan tingkat kecerdasan baik rendah maupun tinggi bisa menderita disleksia. Disleksia adalah salah satu gangguan belajar yang umumnya memengaruhi kemampuan membaca dan pengejaan seseorang.

Penyebab dan Gejala Disleksia

Penyebab pasti dari disleksia masih belum diketahui dengan pasti. Para pakar menduga bahwa faktor genetika atau keturunan berperan dalam gangguan belajar ini. Anak memiliki risiko lebih tinggi menderita disleksia jika orang tuanya juga mengalami gangguan yang sama.

Gejala disleksia sangat bervariasi dan umumnya sulit dikenali, terutama sebelum anak tersebut memasuki usia sekolah. Beberapa gejala disleksia meliputi:

  1. Kesulitan dalam mengingat urutan informasi secara lisan dalam jangka waktu singkat.
  2. Kesulitan dalam mengurutkan dan mengucapkan sesuatu dalam kata-kata.
  3. Kesulitan memproses informasi lisan, seperti mencatat nomor telepon.
  4. Perkembangan bicara yang lebih lamban dibandingkan dengan anak-anak seusianya pada balita.
  5. Kesulitan menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan diri dan kurang memahami kata-kata yang memiliki rima.

Indikasi Disleksia

Gejala disleksia akan lebih jelas terlihat saat anak mulai belajar membaca dan menulis di sekolah. Beberapa tanda yang bisa diperhatikan adalah:

  1. Kesulitan memahami apa yang didengar.
  2. Kesulitan dalam mempelajari nama dan bunyi abjad.
  3. Kesalahan atau keterlambatan saat membaca.
  4. Kesulitan mengingat urutan, seperti abjad atau nama hari.
  5. Kesulitan mengeja kata-kata dengan benar.
  6. Cara membaca yang terputus-putus atau sering salah.
  7. Kesulitan mengucapkan kata-kata baru dengan benar.
  8. Lambat dalam menulis, seperti saat menyalin tulisan.
  9. Kecenderungan memiliki kepekaan fonologi yang rendah.

Diagnosis dan Penanganan Disleksia

Diagnosis disleksia membutuhkan penilaian dari berbagai faktor. Langkah-langkah diagnosis meliputi:

  1. Evaluasi riwayat, perkembangan, pendidikan, dan kesehatan anak.
  2. Pengisian kuesioner oleh anggota keluarga dan guru sekolah.
  3. Tes untuk memeriksa kemampuan memahami informasi, membaca, memori, dan bahasa anak.
  4. Pemeriksaan kesehatan fisik untuk menghapus kemungkinan penyakit atau gangguan lain yang menyebabkan gejala yang dialami.

Penanganan disleksia biasanya melibatkan intervensi edukasi yang tepat. Ini dapat meliputi:

  1. Pendekatan dan bantuan edukasi yang lebih intensif, terutama pada anak-anak.
  2. Melibatkan teknologi seperti program komputer dengan perangkat lunak pengenalan suara.
  3. Dukungan dan bantuan dari keluarga dan teman dekat.

Kesabaran dan dukungan dari lingkungan sekitar sangat penting dalam penanganan disleksia. Meskipun tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, dengan penanganan yang tepat, kemampuan membaca dan menulis penderita disleksia dapat meningkat secara signifikan.

1 comment

  1. If you would like an alternative to randomly flirting with girls and trying to find out the right thing to say...

    If you would prefer to have women chase YOU, instead of spending your nights prowling around in crowded pubs and restaurants...

    Then I urge you to watch this eye-opening video to unveil a shocking secret that has the potential to get you your own harem of attractive women just 24 hours from now:

    FACEBOOK SEDUCTION SYSTEM!!!

    ReplyDelete